TEARS, sebuah novel terbaru terbitan Rose Book. Ber-genre teenlits, dengan ide cerita yang kuat. Episode-episode air mata di dalamnya cukup mampu membawa emosi para pembaca, khususnya remaja. Sebuah kombinasi cerita cinta dengan masalah sosial yang tengah terjadi di masyarakat kita, penulis tuangkan dalam novel ini. Banyak pesan yang penulis ingin sampaikan di balik cerita pada novel ini.
P r o l o g
.
.
“Yeyy, Ibu Aning. Pak Jeff itu bukan bapaknya, kali. Dia menikahi Bu Fatma setelah Novella lahir, kok!”
“Lah, jadi bapaknya siapa dong, Bu?” tanya Bu Aning, si Ibu Kribo ini makin penasaran.
“Ya, gak tau!!!”
.
“Lah, jadi bapaknya siapa dong, Bu?” tanya Bu Aning, si Ibu Kribo ini makin penasaran.
“Ya, gak tau!!!”
.
Dalam usia yang masih belia, Novella harus rela mengalami takdir demi takdir dalam kisah yang berurai air mata.
Kau tahu? Kehilangan Davin mengguratkan pedih baginya. Saat bola mata mereka beradu pandang, nelangsa berenang-renang di dalamnya. Menikmati detik kebersamaan terakhir sebagai sepasang anak manusia dalam sejoli rasa merah jambu.
Setelahnya, menyerah dan pasrah. Takdir telah menitah, garis penuh prahara, berai dan menyakitkan.
Kau tahu? Cinta mereka terlarang. Novella dan Davin tertakdir hanya, ya, hanya?! Sebagai sepasang kakak dan adik.
Lalu,
Takdir … haruskah sesakit itu?
Andai sejarah bisa didaur ulang?
Andai kisah bisa samsarah?
Kau tahu? Kehilangan Davin mengguratkan pedih baginya. Saat bola mata mereka beradu pandang, nelangsa berenang-renang di dalamnya. Menikmati detik kebersamaan terakhir sebagai sepasang anak manusia dalam sejoli rasa merah jambu.
Setelahnya, menyerah dan pasrah. Takdir telah menitah, garis penuh prahara, berai dan menyakitkan.
Kau tahu? Cinta mereka terlarang. Novella dan Davin tertakdir hanya, ya, hanya?! Sebagai sepasang kakak dan adik.
Lalu,
Takdir … haruskah sesakit itu?
Andai sejarah bisa didaur ulang?
Andai kisah bisa samsarah?
By@LiaZaenabZee

Komentar